Lembar Kerja (LK) 6 : Penyusunan Rencana Aksi
Lembar Kerja
(LK) 6 : Penyusunan Rencana
Aksi
Rencana aksi atau
action plan adalah langkah awal yang harus dilakukan
untuk melakukan perubahan, perbaikan
dan penyelesaian masalah. Rencana aksi itu sendiri setidaknya harus memenuhi 5
kriteria SMART (Specific, Measurable,
Achieveable, Realistic, Timebound
). Rencana aksi (action plan) adalah suatu rencana
kegiatan yang lebih rinci dan operasional dalammengatasi masalah berdasarkan
langkah solusi yang telah ditetapkan sebelumnya untuk meningkatkan dan memperoleh hasil
yang ditetapkan secara
maksimal atau lebih baik.
Pertemuan Ke 112 Tanggal
2024-08-01 00:00:00 sampai
2024-08-03 23:59:00.003
Keterangan Tema Project :
(a). Menyusun rencana
aksi dalam bentuk
proposal kegiatan tentang
pengembangan materi ajar.
(b). Proposal kegiatan
memuat 5W + 1 H.
(c). Melakukan evaluasi
terhadap singkronisasi antar unsur dalam
penetapn solusi dan rencana aksi
(d). Melakukan refleksi
terhadap solusi masalah,
langkah-langkah, kehandalan penyelesaian masalah, dan rencana
aksi.
(isian menggunakan 7 komponen No 1-7)
No |
Menyusun Rencana Aksi |
Memuat 5W + 1 H. |
Evaluasi Terhadap
Singkronisasi |
Refleksi |
1. |
1. Kondiisi
yang menjadi latar belakang masalah? Lataar
belakang yang menjadi masalah adalah kurangnya miinat
membaca peserta diidik sehiingga
peserta didik cenderung tiidak fokus
pada saat guru memiinta untuk membaca dan menggali informasi
pada bahan ajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Hal ini
tampak pada kemampuan Peserta diidik
yang selalu bertanyaa tanpa mau membacaa
dan menggali informasi terlebiih
dahulu ketika mengerjakan soal latiihan.
Mengapa praktiik ini penting untuk diibagikan?
Praktik ini penting diibagikan
karena secara langsung dapat berbagi pengalaman serta motivasi
bagi rekan-rekan guru untuk mencoba hal baru dan memberikan yang terbaiik
bagi peserta didik dan berbagi pengalaman meniingkatkan
minat baca peserta didik Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam
praktiik baik ini? 1. Sebagai
guru, tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah membuat RPP , bahan ajar,
media pembelajaran , menyiiapkan alat
dan bahan , LKPD, Evaluasi dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
perangkat yang telah diibuat 2.
Sebagai Fasiilitator,
tanggung jawab saya memfasilitasi peserta
didik saat mengalami kesulitan dalam
memahami materi selama proses pembelajaran dan memotivasi
peserta didik agar tetap semangat dalam belajar |
Langkah-langkah
apa yang dilakukan
untuk menghadapi tantangan tersebut? ·
Melakukan kordinaasi dengan kepala
sekolah, ·
melakukan wawancara dengan pakar dan teman sejawat serta menyiapkan kajiian literatur ·
Melakukan bimbingan
dengan dosen dan guuru
pamong ·
Menyusun bahan ajar terkaiit
meniingkatkan miinat bacaa, membuat dan meranncang pembelajaran
menggunakan model Problem Based Learning (PBL ) sesuai dengan tujuan yang akan diicapai ·
Menjadwalkan dan melaksaanakan
rencana aksi. Strategi apa yang diigunakan? 1. Merancang
rencana aksi berdasarkan solusii yang telah dibuat yaitu : ·
Menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) ·
Guru membuat bahan ajar yang menarik secara tampilan baik dari penulisan , variiasi warna dalam
bahan ajar serta menyisipkan gambaar fabel pada bahan ajar ·
Peserta diidik
membuat peta konsep dan menggali informasi dari bahan ajar 2. Membuat
rencana evaluasi pada setiap
rencana aksi yaitu: ·
Angket minat baca siiswa
terhadap bahan ajar yang diibuat
guru, pembuatan peta konsep dan proses pembelajaran menggunakan model PBL ·
Lembar observasi pendiidik
terkait keterlaksanaan model Pembelajaran
Based Learning (PBL)
3. Guru
secara intens berkeliiling
memastiikan bahwa setiap
anggota kelompok berdiskusi , memastiikan menggali informasi dari sumber
belajar lain dan mengerjakan LKPD sesuai dengan tugasnya Bagaimana Prosesnya? (proses
terkait dengan meniingkatkan
minat dan menggali informasi) Prosesnya diimulai dari penyusunan bahan ajar yang
menarik untuk meniingkatkan
minat baca serta menggali informasi pada bahan ajar yang dituangkan dalam
pembuatan peta konsep dan pengiisian LKPD dengan model pembelajaran Problem
Based Learniing (PBL) yang di bantu dengan
media powerpoint dan siswa diiajak
untuk menyimak tayangan viideo
pembelajaran terkaiit
materi yang diipelajari,
sehingga dapat meningkatkan dan mengembangkan liiterasi peserta didik.
Selama proses pembelajaran
berlangsung siswa berdiiskusi
dengan baik, dan berani mengungkapkan pendapatnya. Siapa saja yang terliibat? Yang terliibat dalam kegiatan
ini adalah: ·
Saya sendiri selaku guru PAI ·
Peserta didik kelas II. ·
Teman sejawat Ibu Husna sebagai
observer ·
Dan teman sejawat Abdika
sebagai pengambil video Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini? Sumber daya atau materi yang diperlukan
adalah sebagai berikut: 1. laptop, speaker, Layar dan infokus 2.
liiteratur dari jurnal
ilmiah, LKPD, Bahan Ajar (materi perkalian Aljabar), Video pembelajaran 3. Kamera, tripod, microfon |
diilakukan?
Berdasarkan hasiil observasi, serta penilaian yang
telah diilakukan adapun dampaknya sebagai beriikut:
1. Berdasaarkan hasiil
angket miinat baca yang diisi peserta diidik
bahwa penggunaan bahan ajar yang diibuat
oleh guru menariik yaitu 100% siiswa
merespon bahan ajar yang diigunakan
terdapat gambar menariik, memiliiki
variasi warna yang menariik membuat
siswa tiidak bosan membaca, penuliisan
dalam bahan ajar diitulis dengan rapiih
sehingga mudah untuk diibaca. Penjelasan materi dalam bahan
ajar 95% siiswa merespon mudah dipahami sehiingga
bermiinat untuk membacanya, Hal ini
berdampak pada 81% siiswa tidak mengobrol dengan temanya
pada saat guru memiinta untuk membaca bahan ajar 2. Hal
ini sesuai pada hasiil tes peserta didik pada akhir
pembelajaran dari 22 siswa hanya 4 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM dan
ada 4 siswa yang mendaapatkan nilai 100. Dengan ketuntasan
klasiikal sebesar 82% Hasilnya efektiif
atau tidak? Dengan menggunakan model PBL dan bahan ajar
yang menariik mendapatkan hasiil
yang efektiif. Peserta didiik
memiliki miinat yang tinggi untuk membaca dan
menggali informasi dari bahan ajar yang telah diiberikan
untuk menyelesaiikan LKPD yang diikerjakan
secara kelompok Faktor keberhasiilan
atau ketidakberhasilan dari strategi? Faktor keberhasilan pembelajaran ini
sangat diitentukan dari kemampuan guru mengelola
pembelajaran sesuai model PBL dengan urut dan membuat bahan ajar yang dapat menariik
minat baca siswa. Pembelajaran yang bisa diiambil
dari proses dan kegiiatan yang sudah guru lakukan adalah
penggunaan bahan ajar yang menariik
dan inovasi pembelajaran sebagai upaya perwujudan pembelajaran bermakna bagi
peserta diidik dan mengembangkan kemampuan
literasi siswa |
Refleksi adalah proses pentiing
dalam pengembangan diri dan perbaaikan dalam berbagai aspek kehiidupan. Begiitu
juga dalam dunia pendiidikan, refleksi memiiliki peran yang sangat krusiial
dalam meniingkatkan kualitas pembelajaran. Dalam artiikel ini, kita akan membahas
model refleksii situasi-makna-aksi yang digunakan oleh BU Defi SDN 098/VI
Bangko untuk memperbaiiki siituasi pembelaajaran di sekolahnya.. Model Refleksi Siituasi
– Makna – Aksi Model refleksi siituasi-makna-aksi
adalah pendekatan yang bertujuan untuk membantu seseorang, dalam konteeks ini
seorang guru, untuk meliihat siituasi dengan lebiih jelas, memaknai situasi
tersebut, mengambiil pelajaran dari pengalaman, dan merencanakan
langkah-langkah nyata untuk memperbaiiki siituasi tersebut. Model ini terdiiri
dari tiiga tahap yang saliing terkait: Siituasi, Makna, dan Aksi. Tahap I: Situasi Pada tahap ini, guru
mengajukan pertanyaan, “Apa yang terjadi?” Guru berusaha untuk meendapatkan
gambaran yang objektiif tentang siituasi dan permasalahan yang ada tanpa
melakukan peniilaian atau pemaknaan awal. Tahap II: Makna Tahap kedua meliibatkan
pertanyaan, “Apa pelajaaran yang saya dapat?” Guru mencoba memaknai apa yang
telah terjadi dan mencari pembeelajaran yang daapat diambil dari situasi
tersebut. Ini adaalah langkah pentiing untuk memahami impliikasi dari
pengalaman tersebut. Tahap III: Aksi Pada tahap terakhiir, guru
bertanya, “Apa yang harus saya lakukan sekarang?” Tahap ini mendorong guru
untuk merencaanakan langkah-langkah nyata untuk memperbaiiki situasi berdaasarkan
pembelajaran yang telah diiperoleh dari tahap sebelumnya. Langkah-langkah
Praktiik Model Refleksi Situasi – Makna – Aksi Untuk memberikan contoh
konkret tentang bagaimana model ini diiterapkan dalam praktiik, berikut
adalah langkah-langkah yang diambiil oleh guru Sahono dalam pengalaman
refleksinya: Tahap 1: Situasi Guru mengiidentifikasi
masalaah yang diihadapi. Dalam contoh ini, guru menyadari bahwa ada kurang
antusiasme dari 65% hasil belajar anak-anak dalam proses pembelajaran. Tahap 2: Makna Guru mulai mencari tahu apa
yang salah dari siituasi ini. Dalam hal ini, guru menyadari bahwa media
pembelaajaran yang diigunakan kurang bervariiasi dan hanya berupa LKPD, sehiingga
membuat muriid merasa bosan dalam proses pembelajaran. Tahap 3: Aksi Guru merencanakan tiindakan
nyata untuk mengatasi siituasi tersebut dengan lebiih baik. Dalam hal ini,
guru memiilih metode atau pendekatan yang lebiih tepat untuk memotiivasi muriid
belajar. Selanjutnya, guru juga
merenungkan apa yang dapat diilakukan untuk meniingkatkan diirinya sendiri
setelah mengalami pengalaman aksi ini. Dalam contoh ini, guru menciiptakan
model pembelajaran berbasiis projek dengan harapan dapat memotiivasi dan meniingkatkan
hasil belajar murid. Umpan Baliik Rekan
Guru Sejawat Pentiingnya umpan baliik
dari rek an guru sejawat juga tiidak boleh diiabaikan dalam
proses refleksi. Dengan berbagi pengalaman dan mendengar sudut pandang rekan
guru sejawat, guru dapat memperkaya pemahaman mereka tentang siituasi dan
meneriima masukan yang berharga. Umpan baliik dari rekan
guru sejawat dapat membantu guru Sahono untuk meniilai keefektiifan
langkah-langkah yang telah diambiil dalam mengatasi masalah pembelajaran di
kelasnya. Ini adalah langkah pentiing dalam memastiikan bahwa upaya perbaiikan
yang diijalankan sesuai dengan harapan. Beriikut contoh umpan balik
dari para rekan-rekan guru: Dalam akhiirnya, model
refleksi siituasi-makna-aksi adalah alat yang kuat untuk meniingkatkan praktiik
pembelajaran seorang guru. Dengan berfokus pada refleksi diri, pemahaman siituasi,
pembelajaran, dan tiindakan nyata, guru dapat terus berkembang dan memberiikan
pengalaman pembelajaran yang lebiih baik bagi siiswa mereka. Model ini juga
menunjukkan pentiingnya pembelajaran sepanjang hayat, baik bagi guru maupun siiswa. |
Komentar
Posting Komentar