analisis Bahan Ajar Jurnal 2 : Model Pembelajaran Computational Thinking sebagai Inovasi Pembelajaran Sekolah Dasar Pasca Pandemi Covid-19

 

ANALISIS BAHAN AJAR

 

Judul Modul

Penguatan Kurikulum Merdeka Belajar

Judul Kegiatan Belajar (KB)

4

Bahan ajar yang di analsisi

Jurnal 2 : Model Pembelajaran Computational Thinking sebagai Inovasi Pembelajaran Sekolah Dasar Pasca Pandemi Covid-19

No

Butir Pertanyaan

Respon/jawaban

1.

Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan ajar;

Setelah membaca dan memahami jurnal tentang Model Pembelajaran Computitaional Thinking sebagai Inovasi Pembelajaran Sekolah Dasar Pasca Pandemi Covid-19 dirumuuskan beberapa konsep sebagai berikut :

 

1. Computational Thinking (Pemikiran Komputasional): Pemikiran komputasional merujuk pada kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang terstruktur dan menggunakan algoritma. Ini melibatkan kemampuan untuk membagi masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mengidentifikasi pola-pola yang ada, melakukan abstraksi, dan merancang langkah-langkah algoritma untuk menyelesaikan masalah.

 

2. Integration of Computational Thinking (Integrasi Pemikiran Komputasional): Integrasi pemikiran komputasional adalah upaya untuk menyatukan pemikiran komputasional ke dalam mata pelajaran STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika). Tujuan dari integrasi ini adalah untuk mengambil konsep-konsep dari berbagai proyek penelitian dan menggabungkannya ke dalam konteks pembelajaran yang lebih luas.

 

3. Programming (Pemrograman): Pemrograman melibatkan penggunaan bahasa pemrograman dan algoritma untuk membuat program komputer. Ini mencakup pemahaman tentang sintaks dan struktur bahasa pemrograman, kemampuan untuk merancang algoritma yang efisien, dan keterampilan dalam menulis kode yang dapat dijalankan oleh komputer.

2.

Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial;

 

Dalam lingkungan pendidikan, konsep-konsep yang ada dalam materi ajar tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan kemampuan siswa.

 

Pertama, konsep Computational Thinking (Pemikiran Komputasional) dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah dengan cara berpikir yang terstruktur dan menggunakan algoritma. Di sekolah, konsep ini bisa diaplikasikan dalam mata pelajaran seperti matematika, sains, dan bahkan dalam pengembangan proyek penelitian. Siswa dapat diajak untuk memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mengidentifikasi pola-pola yang muncul, dan merancang langkah-langkah algoritma untuk menyelesaikan tugas tersebut.

 

Kedua, konsep Integration of Computational Thinking (Integrasi Pemikiran Komputasional) dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika). Di sekolah, integrasi pemikiran komputasional dapat dicapai dengan menggabungkan konsep-konsep dari berbagai proyek penelitian ke dalam kurikulum yang lebih luas. Misalnya, dalam pembelajaran sains, siswa dapat menggunakan pemikiran komputasional untuk merancang simulasi atau model komputer yang membantu dalam pemahaman konsep-konsep sains yang sedang dipelajari.

 

Ketiga, konsep Programming (Pemrograman) dapat diterapkan dalam pembelajaran komputer atau teknologi informasi. Di sekolah, siswa dapat mempelajari bahasa pemrograman dan algoritma untuk membuat program komputer. Mereka akan belajar tentang sintaks dan struktur bahasa pemrograman, merancang algoritma yang efisien, dan menulis kode yang dapat dieksekusi oleh komputer. Pembelajaran pemrograman membantu siswa mengembangkan keterampilan dalam pemecahan masalah, logika, dan kreativitas.

3.

Refleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.

 

Hasil dari mengaitkan materi bahan ajar dengan pembelajaran bermakna menunjukkan bahwa konsep-konsep seperti Computational Thinking, Integration of Computational Thinking, dan Programming dapat memberikan dampak positif dalam mengembangkan keterampilan peserta didik di lingkungan sekolah.

 

Dalam konteks pembelajaran bermakna, konsep Computational Thinking dapat membantu peserta didik dalam memecahkan masalah secara terstruktur dan logis. Mereka akan diajak untuk menguraikan masalah menjadi komponen-komponen yang lebih kecil, mengidentifikasi pola-pola yang ada, dan merancang langkah-langkah algoritma untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Melalui penerapan pemikiran komputasional, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan kritis dalam pemecahan masalah yang efisien.

 

Selanjutnya, Integrasi Pemikiran Komputasional memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih luas dan relevan bagi peserta didik. Dalam konteks pembelajaran STEM, integrasi pemikiran komputasional dapat dicapai dengan menggabungkan konsep-konsep dari berbagai proyek penelitian ke dalam kerangka pembelajaran yang lebih luas. Hal ini membantu peserta didik untuk mengidentifikasi keterkaitan antara konsep-konsep di berbagai bidang ilmu dan menerapkannya dalam menyelesaikan permasalahan dunia nyata.

 

Selain itu, konsep Programming juga memiliki peran penting dalam pembelajaran bermakna. Dengan memahami bahasa pemrograman dan algoritma, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan logika, pemecahan masalah, dan kreativitas. Mereka dapat merancang program komputer yang menjalankan tugas-tugas tertentu, yang pada akhirnya akan meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep yang sedang dipelajari.

 

Dengan menerapkan konsep-konsep ini dalam konteks pembelajaran bermakna, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kehidupan nyata dan bersiap untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan mereka hadapi di masa depan.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LK-2.1: Pengembangan Materi Ajar Berbasis Struktur Pengetahuan, Multiperspektif, dan Multidisiplin

Tugas Lokakarya 3 - Penyusunan Instrumen Asesmen Awal, Formatif dan Sumatif

LK 2 Eksplorasi Penyebab Masalah ( berdasarkan Literature Review)